Jumat, 31 Januari 2014

MENCARI INDONESIA


MENCARI INDONESIA

            Indonesia memang sudah merdeka puluhan tahun yang lalu, ketika bung karno membacakan proklamasi kemerdekaan adalah masa terlepasnya bangsa ini  dari belenggu penjajahan. Kemerdekaan bangsa ini dapat tercapai, karena para pendahulu kita telah “menemukan” ke-Indonesiaan-nya.
            Memang, salah satu faktor pemicu semangat lahirnya kemerdekaan adalah telah ditemukannya Indonesia. Indonesia yang meskipun terdiri dari beragam suku tetapi tetap berbangsa satu, Indonesia. Walaupun terdiri dai beraneka ragam bahasa daerah, namun bahasa persatuan tetap bahasa Indonesia. Walaupun terdiri dari pulau-pulau yang terpisah, namun tetap tanah air satu, Indonesia. Ya..itulah Indonesia yang sudah “ditemukan” oleh pendahulu kita. Sebagaimana yang pernah diikrarkan pemuda-pemuda bangsa dalam sumpah pemuda, dan ditegaskan dalam dasar Negara “Bhinneka Tunggal Ika” berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.
            Namun saat ini, dimanakah Indonesia yang dulu sudah ditemukan itu? Jika kita melihat banyaknya bentrokan antar suku, perusakan dan kekerasan atas nama agama, tawuran antar kampus dan sekolah, serta perselisihan antar kelompok yang semakin marak terjadi mungkin kita harus bertanya. Apakah kita sudah mulai kehilangan Indonesia?
            Perkelahian yang akhir-akhir ini ramai diberitakan menjadi bukti, bahwa masih banyak generasi penerus bangsa yang kehilangan atau bahkan belum menemukan Indonesia. Persoalan-persoalan yang seharusnya bisa diselesaikan dengan musyawarah, justru menjadi pemicu konflik dan “adu jotos” yang malah memperkeruh masalah dan tidak terselesaikan.
            Apakah tidak disadari bahwa apabila kita memukul suku lain, merusak fasilitas agama lain, dan bentrok dengan kelompok lain, maka yang kita cederai itu adalah saudara kita sendiri sesama warga dan bangsa Indonesia. Karena sekali lagi, meskipun kita berbeda suku, agama, dan bahasa, kita tetap mempunyai ikatan yang membuat kita semua bersaudara. Ikatan itulah Indonesia.
            Akan lebih bijak jika kita tidak perlu menyebut satu persatu kelompok mana saja yang sering bertikai. Tetapi cukuplah tulisan ini menjadi bahan renungan kita bersama. Karena setiap orang, termasuk kita mempunyai potensi untuk “kehilangan” Indonesia.
            Maka, bagi kita yang sudah menemukan Indonesia, pertahankan. Bagi yang mulai kehilangan, gali kembali makna tentang Indonesia. Dan bagi yang belum menemukan, mari kita mencari Indonesia, yang ber-bhinneka tunggal ika. Yang berbeda-beda, tetapi tetap satu jua dalam perdamaian dan kerukunan(***)

By : RIHAN_NAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar