
"SOWAN" KE NENEK MOYANG
Kita
pasti sudah pernah berkaca, melihat diri kita sendiri lewat bayangan yang
dipantulkan oleh cermin. Namun pernahkah pertanyaan muncul di benak kita
tentang mengapa model wajah dan
postur tubuh kita bisa seperti ini? Mengapa ada perbedaan antara
saudara-saudara kita yang ada di wilayah Indonesia bagian barat dengan di
bagian timur? Serta mengapa kita juga berbeda dengan manusia di belahan bumi
lain seperti di Eropa atau Afrika? Cara termudah untuk menjawab pertanyaan ini
adalah dengan menelusuri sejarah.
Namun
apabila kita napak tilas perjalanan
manusia, kita akan menemukan banyak perdebatan. Banyak sekali teori yang muncul
tentang asal-usul manusia, terutama dari kalangan Agamawan vs ilmuwan. Kita pasti sudah mendengar kisah Adam dan Hawa sebagai
manusia pertama yang turun ke bumi. Dan kita juga pasti sudah mendengar teori
Charles Darwin dengan teori Evolusinya yang mengatakan bahwa manusia berasal
dari Kera yang perlahan berevolusi membentuk spesies baru yaitu “kita”.
Sebagai
umat beragama, iman kita memang harus behadapan dengan teori-teori ini. Namun
sebaiknya kita tetap berpikir bahwa Ilmu pengetahuan itu adalah sesuatu yang selalu berubah. Teori
saat ini akan terus diperbarui dengan teori yang baru karena memang kemampuan
manusia dalam mengungkap tabir dunia ini bertahap. Sedangkan agama adalah ilmu
yang bersumer dari sesuatu yang tetap, dan seringkali apa yang dikatakan oleh
agama akan mendapatkan bukti kebenaran pada waktunya. Maka dari itu, ilmu pengetahuan
adalah sesuatu yang harus kita ketahui perkembangannya. Sedangkan agama adalah
sesuatu yang harus kita yakini kebenarannya.
Agar
pembahasan kita ini dapat lebih sederhana,
maka kita akan memulai pembahasan dari masa dimana populasi manusia
sudah berkembang dan membentuk suku-suku dan ras.
Sekarang
mari kita mulai perjalanan menelusuri asal-muasal nenek moyang bangsa kita yang
beraneka ragam suku dan ras dari sabang sampai merauke. Untuk memulainya, kita
perlu mengetahui perbedaan antara ras dan suku. Ras adalah golongan bangsa
berdasarkan ciri fisik; rumpun bangsa. Sedangkan Suku adalah golongan bangsa
sebagai bagian dari bangsa yang besar dari kaum yang seketurunan[1].
Intinya, suku bangsa adalah kesatuan sosial yang berdasarkan akan kesadaran
identitas kebudayaan terutama bahasa ( tidak berdasarkan ciri fisik ).
Ras
itu sendiri menurut para ahli diturunkan secara genetik yang akan membedakannya
dengan rasa tau kelompok lain. Ada empat ras di dunia ini yang dibagi oleh para
ahli. Yaitu :
No.
|
Ras Utama
|
Sub Ras
|
Domisili
|
Ciri
|
Keterangan
|
1.
|
Ras Mongoloid
|
· Mongoloid Tenggara (Malayan
Mongoloid)
· Mongoloid Siberia Selatan
· Mongoloid Asia Timur
(Classic Mongoloid)
· Mongoloid Asia Utara
· Mongoloid Kutub
· Mongoloid Amerika
|
Asia Utara, Asia Timur, Asia
Tenggara, Madagaskar (lepas pantai timur Afrika), beberapa bagian India Timur
Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseania.
|
-Berambut hitam lurus
-Mempunyai tanda lahir (memar
kebiruan pada bayi)
-Mempunyai lipatan pada mata yang
disebut mata sipit
-Kulit kuning sampai sawo matang
-Bulu badan sedikit
|
Ras Mongoloid diambil dari nama
Mongolia dimana sebagian besar berkulit kuning. Sehingga ras ini sering
disebut pula ras ”kulit kuning”.
Tapi seperti orang Indian di
Amerika berkulit merah bahkan orang Asia Tenggara berkulit coklat muda sampai
coklat gelap.
|
2.
|
Ras Kaukasoid
|
· Indo-Iranian
· Mediteranian
· Alpin
· Nordik
· Baltik
· Uralik
· Armenik
· Dinarian
|
Sebagian besar Eropa, Afrika
Utara, Timur Tengah, Pakistan, dan India Utara.
Keturunannya menetap di daerah
Australia, Amerika Utara, Sebagian Amerika Selatan, Afrika Selatan, dan Selandia
Baru.
|
-Hidung Mancung
-Kulit pulit
-Rambut pirang sampai coklat
kehitaman
-Kelompok mata lurus
|
Ras Kaukasoid disebut dengan ras
”kulit putih” tetapi orang Somalia dan Etiopia meskipun termasuk dalam ras
Kaukasoid tetapi memiliki kulit hitam dan lebih mirip ras Negroid.
|
3.
|
Ras Negroid
|
· Negroid
Umum
· Nilote
· Negrito
· Melanesian
|
Benua Afrika di sebelah selatan
Gurun Sahara. Keturunannya mendiami daerah Amerika Utara, Selatan, Eropa, dan
Timur Tengah.
|
- Berkulit hitam
-Tinggi
-Berambut Keriting
-Bibir tebal
-Kelopak mata lurus
|
|
4.
|
Ras Austroloid
|
· Austroloid Khusus
· Weddoid
|
India, Sri Lanka, beberapa
kelompok di Asia Tenggara, Papua, Kepulauan Melanesia, dan Australia.
|
- Berambut hitam
- Keriting
- Berkulit Hitam
|
Tetapi untuk suku Aborigin
(Australia) berambut pirang dan lurus.
Orang Malaysia berkulit cenderung
putih.
|
Selain
itu juga masih terdapat beberapa ras khusus, yaitu ras yang mempunyai ciri-ciri
khusus dan hanya menempati wilayah tertentu saja. Seperti Polinesia, Melanesia,
Mikronesia, Ainu, Dravida, dan Bushmen.
Nah…dari
berbagai ras diatas, dari ras manakah bangsa Indonesia? Ada banyak versi yang
menerangkan tentang hal ini karena metode yang digunakan para ahli untuk
menelusuri asal-muasal bangsa Indonesia juga berbeda. Ada yang menelusuri lewat
kebudayaannya, bentuk fisik, bahasa, temuan arkeologi, sampai dengan menelusuri
lewat genetika.
Teori
yang sering kita dengar adalah ketika wilayah Nusantara ini masih bersatu
dengan benua Australia di bagain timur, dan bersatu dengan benua Asia di bagian
barat, sudah ada dua ras yang mendiaminya. Yaitu ras Austroloid yang berpusat
di Australia kemudian menyebar ke Indonesia bagian timur khusunya papua/irian
jaya dan ras Mongoloid yang berasal dari Asia tengah (Mongolia) kemudian
menyebar ke Vietnam, Laos, Thailand, Malaysia, dan ke Indonesia bagian barat
(jawa, sumatera, Kalimantan).
Diperkirakan ras Mongoloid memasuki wilayah
Indonesia pada tahun 3000 SM. Para ahli juga memperkirakan bahwa kedua ras inilah cikal bakal nenek moyang
Indonesia. Perkawinan antara ras Austroloid yang berkulit hitam dengan ras
mongoloid yang berkulit kuning ini membentuk postur tubuh mayoritas bangsa kita
yang berkulit sawo matang. Sedangkan sebagian ras Austroloid menetap di daerah
Indonesia bagian timur.
Pada
Tahun itu (3000-2000 SM) juga ada migrasi dari ras-ras lain di seluruh dunia
dan ada yang memasuki wilayah Indonesia, diantaranya ras Negroid dari Afrika
dan ras wedoid dari India bagian selatan. Masuknya ras-ras ini semakin
memperkaya jumlah suku dan kebudayaan di wilayah Nusantara. Keanekaragaman ini
selain disebabkan karena perkawinan, pembauran, dan percampuran antar ras juga
disebabkan faktor geografi dan bahan makanan (nutrisi).
Dari
pengamatan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa nenek moyang kita mengisi
hari-hari di tahun itu dengan berjalan-jalan (migrasi) dari satu daerah ke
daerah lain untuk mencari makanan dan tempat berlindung. Ketika mereka bertemu
dengan ras lain maka terjadi percampuran diantara mereka. Dan yang pasti, bekas
dari percampuran itu masih dapat kita
lihat saat ini yaitu dalam postur tubuh bangsa kita yang umumya memiliki ciri-ciri :
-Tinggi badan berkisar antara 135-180 cm,
-Berat badan berkisar antara 30-75 kg,
-Warna kulit berkisar antara kuning langsat dan coklat
hitam,
-Warna rambut antara coklat dan hitam,
-Bentuk rambut antara lurus dan keriting[2].
Dari proses pembauran nenek moyang
kita pada zaman dahulu ini kita dapat mengambil
pelajaran bahwa meskipun kita berbeda suku, budaya, warna kulit, dan
bahasa daerah namun kita tetap harus saling menghargai dan menghormati sebagai sesama
warga negara dan bangsa Indonesia. Sebagaimana kakek dan nenek moyang kita
dahulu yang bersatu dan berbaur meskipun terdapat perbedaan ras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar