Minggu, 02 Februari 2014

Mengintip Sejarah 'ras' Indonesia



                 "SOWAN" KE NENEK MOYANG
Kita pasti sudah pernah berkaca, melihat diri kita sendiri lewat bayangan yang dipantulkan oleh cermin. Namun pernahkah pertanyaan muncul di benak kita tentang mengapa model wajah dan postur tubuh kita bisa seperti ini? Mengapa ada perbedaan antara saudara-saudara kita yang ada di wilayah Indonesia bagian barat dengan di bagian timur? Serta mengapa kita juga berbeda dengan manusia di belahan bumi lain seperti di Eropa atau Afrika? Cara termudah untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan menelusuri sejarah.
Namun apabila kita napak tilas perjalanan manusia, kita akan menemukan banyak perdebatan. Banyak sekali teori yang muncul tentang asal-usul manusia, terutama dari kalangan Agamawan vs ilmuwan. Kita pasti sudah mendengar kisah Adam dan Hawa sebagai manusia pertama yang turun ke bumi. Dan kita juga pasti sudah mendengar teori Charles Darwin dengan teori Evolusinya yang mengatakan bahwa manusia berasal dari Kera yang perlahan berevolusi membentuk spesies baru yaitu “kita”.
Sebagai umat beragama, iman kita memang harus behadapan dengan teori-teori ini. Namun sebaiknya kita tetap berpikir bahwa Ilmu pengetahuan itu  adalah sesuatu yang selalu berubah. Teori saat ini akan terus diperbarui dengan teori yang baru karena memang kemampuan manusia dalam mengungkap tabir dunia ini bertahap. Sedangkan agama adalah ilmu yang bersumer dari sesuatu yang tetap, dan seringkali apa yang dikatakan oleh agama akan mendapatkan bukti kebenaran pada waktunya. Maka dari itu, ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang harus kita ketahui perkembangannya. Sedangkan agama adalah sesuatu yang harus kita yakini kebenarannya.
Agar pembahasan kita ini dapat lebih sederhana,  maka kita akan memulai pembahasan dari masa dimana populasi manusia sudah berkembang dan membentuk suku-suku dan ras.
Sekarang mari kita mulai perjalanan menelusuri asal-muasal nenek moyang bangsa kita yang beraneka ragam suku dan ras dari sabang sampai merauke. Untuk memulainya, kita perlu mengetahui perbedaan antara ras dan suku. Ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri fisik; rumpun bangsa. Sedangkan Suku adalah golongan bangsa sebagai bagian dari bangsa yang besar dari kaum yang seketurunan[1]. Intinya, suku bangsa adalah kesatuan sosial yang berdasarkan akan kesadaran identitas kebudayaan terutama bahasa ( tidak berdasarkan ciri fisik ).
Ras itu sendiri menurut para ahli diturunkan secara genetik yang akan membedakannya dengan rasa tau kelompok lain. Ada empat ras di dunia ini yang dibagi oleh para ahli. Yaitu :
No.
Ras Utama
Sub Ras
Domisili
Ciri
Keterangan
1.
Ras Mongoloid
· Mongoloid Tenggara (Malayan Mongoloid)
· Mongoloid Siberia Selatan
· Mongoloid Asia Timur (Classic Mongoloid)
· Mongoloid Asia Utara
· Mongoloid Kutub
· Mongoloid Amerika
Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar (lepas pantai timur Afrika), beberapa bagian India Timur Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseania.
-Berambut hitam lurus
-Mempunyai tanda lahir (memar kebiruan pada bayi)
-Mempunyai lipatan pada mata yang disebut mata sipit
-Kulit kuning sampai sawo matang
-Bulu badan sedikit
Ras Mongoloid diambil dari nama Mongolia dimana sebagian besar berkulit kuning. Sehingga ras ini sering disebut pula ras ”kulit kuning”.
Tapi seperti orang Indian di Amerika berkulit merah bahkan orang Asia Tenggara berkulit coklat muda sampai coklat gelap.
2.
Ras Kaukasoid
·    Indo-Iranian
·    Mediteranian
·    Alpin
·    Nordik
·    Baltik
·    Uralik
·    Armenik
·    Dinarian
Sebagian besar Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan, dan India Utara.
Keturunannya menetap di daerah Australia, Amerika Utara, Sebagian Amerika Selatan, Afrika Selatan, dan Selandia Baru.
-Hidung Mancung
-Kulit pulit
-Rambut pirang sampai coklat kehitaman
-Kelompok mata lurus
Ras Kaukasoid disebut dengan ras ”kulit putih” tetapi orang Somalia dan Etiopia meskipun termasuk dalam ras Kaukasoid tetapi memiliki kulit hitam dan lebih mirip ras Negroid.
3.
Ras Negroid
·    Negroid Umum
·    Nilote
·    Negrito
·    Melanesian
Benua Afrika di sebelah selatan Gurun Sahara. Keturunannya mendiami daerah Amerika Utara, Selatan, Eropa, dan Timur Tengah.
- Berkulit hitam
-Tinggi
-Berambut Keriting
-Bibir tebal
-Kelopak mata lurus

4.
Ras Austroloid
·  Austroloid Khusus
·  Weddoid
India, Sri Lanka, beberapa kelompok di Asia Tenggara, Papua, Kepulauan Melanesia, dan Australia.
- Berambut hitam
- Keriting
- Berkulit Hitam
Tetapi untuk suku Aborigin (Australia) berambut pirang dan lurus.
Orang Malaysia berkulit cenderung putih.
Selain itu juga masih terdapat beberapa ras khusus, yaitu ras yang mempunyai ciri-ciri khusus dan hanya menempati wilayah tertentu saja. Seperti Polinesia, Melanesia, Mikronesia, Ainu, Dravida, dan Bushmen.
Nah…dari berbagai ras diatas, dari ras manakah bangsa Indonesia? Ada banyak versi yang menerangkan tentang hal ini karena metode yang digunakan para ahli untuk menelusuri asal-muasal bangsa Indonesia juga berbeda. Ada yang menelusuri lewat kebudayaannya, bentuk fisik, bahasa, temuan arkeologi, sampai dengan menelusuri lewat genetika.
Teori yang sering kita dengar adalah ketika wilayah Nusantara ini masih bersatu dengan benua Australia di bagain timur, dan bersatu dengan benua Asia di bagian barat, sudah ada dua ras yang mendiaminya. Yaitu ras Austroloid yang berpusat di Australia kemudian menyebar ke Indonesia bagian timur khusunya papua/irian jaya dan ras Mongoloid yang berasal dari Asia tengah (Mongolia) kemudian menyebar ke Vietnam, Laos, Thailand, Malaysia, dan ke Indonesia bagian barat (jawa, sumatera, Kalimantan).
 Diperkirakan ras Mongoloid memasuki wilayah Indonesia pada tahun 3000 SM. Para ahli juga memperkirakan bahwa  kedua ras inilah cikal bakal nenek moyang Indonesia. Perkawinan antara ras Austroloid yang berkulit hitam dengan ras mongoloid yang berkulit kuning ini membentuk postur tubuh mayoritas bangsa kita yang berkulit sawo matang. Sedangkan sebagian ras Austroloid menetap di daerah Indonesia bagian timur.
Pada Tahun itu (3000-2000 SM) juga ada migrasi dari ras-ras lain di seluruh dunia dan ada yang memasuki wilayah Indonesia, diantaranya ras Negroid dari Afrika dan ras wedoid dari India bagian selatan. Masuknya ras-ras ini semakin memperkaya jumlah suku dan kebudayaan di wilayah Nusantara. Keanekaragaman ini selain disebabkan karena perkawinan, pembauran, dan percampuran antar ras juga disebabkan faktor geografi dan bahan makanan (nutrisi).
Dari pengamatan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa nenek moyang kita mengisi hari-hari di tahun itu dengan berjalan-jalan (migrasi) dari satu daerah ke daerah lain untuk mencari makanan dan tempat berlindung. Ketika mereka bertemu dengan ras lain maka terjadi percampuran diantara mereka. Dan yang pasti, bekas dari percampuran itu masih  dapat kita lihat saat ini yaitu dalam postur tubuh bangsa kita  yang umumya memiliki ciri-ciri :
-Tinggi badan berkisar antara 135-180 cm,
-Berat badan berkisar antara 30-75 kg,
-Warna kulit berkisar antara kuning langsat dan coklat hitam,
-Warna rambut antara coklat dan hitam,
-Bentuk rambut antara lurus dan keriting[2].

Dari proses pembauran nenek moyang kita pada zaman dahulu ini kita dapat mengambil  pelajaran bahwa meskipun kita berbeda suku, budaya, warna kulit, dan bahasa daerah namun kita tetap harus saling menghargai dan menghormati sebagai sesama warga negara dan bangsa Indonesia. Sebagaimana kakek dan nenek moyang kita dahulu yang bersatu dan berbaur meskipun terdapat perbedaan ras.


#Rihan_Nan, Njajar, Trenggalek

[1] http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/
[2] http://didit96.blogspot.com/2011/05/asal-usul-nenek-moyang-bangsa-indonesia.html
 gambar: monang245.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar